Festival Manggis Purwakarta : Petani Millenial Lanjutkan Estafet Pembangunan Pertanian di Indonesia

By Abdi Satria


nusakini.com-Purwakarta-Kementerian Pertanian senantiasa memberikan pendampingan dan bimbingan dalam meningkatkan mutu dan produksi buah-buahan termasuk manggis. Ini penting agar memiliki daya saing demi peningkatkan kesejahteraan petani hortikultura Indonesia.

Setelah sukses sebagai pengekspor manggis ke mancanegara, Kabupaten Purwakarta menyelenggarakan festival manggis Kabupaten Purwakarta yang diselengarakan di Desa Babakan, Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta. Kecamatan Wanayasa dikenal sebagai salah satu sentra produksi manggis dan salah satu penghasil manggis terbaik di tingkat nasional.

Festival manggis Kabupaten Purwakarta yang pertama ini dibuka secara resmi oleh Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika. Dalam sambutannya Anne berharap agar manggis kebanggaan Kabupaten Purwakarta dapat dijaga dan dipelihara kualitasnya. 

"Saya juga mengajak seluruh masyarakat Purwakarta agar pohon manggis yang sudah puluhan tahun tersebut dijaga kelestariannya dan dirawat jangan sampai punah apalagi ditebang liar," ucap Anne.

Bupati yang biasa dipanggil Hj Anne ini mengharapkan agar festival ini selain memberikan kemanfaatan untuk pengembangan tata niaga manggis. Selain itu juga diharapkan mampu mendongkrak pariwisata Purwakarta menjadi semakin istimewa dengan demikian dapat mengharumkan nama baik kabupaten Purwakarta yang pada gilirannya dapat meningkatkan perekonomian daerah.  

"Ke depan diharapkan lahir petani-petani milenial asal Kabupaten Purwakarta yang siap menerima estafet pembangunan pertanian Indonesia di masa yang akan datang," tambah Anne.

Agus Suherlan, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta menyampaikan bahwa dalam festival ini selain disajikan buah manggis segar, juga di gelar bazaar pangan olahan berbahan dasar buah manggis dan jenis produk pangan lainnya.

"Di sini digelar aneka buah manggis gratis dan juga dlaksanakan edukasi budidaya manggis dalam bentuk dialog, berbagai lomba serta pentas seni," tutur Agus.

Manggis Purwakarta dikenal sebagai manggis varietas Wanayasa yang dilepas sebagai varietas unggul dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 571/Kpts/SR.120/9/2006 tanggal 25 September 2006.  

"Karakteristik manggis Purwakarta berbentuk buah bulat, warna kulit buah matang merah keunguan, sifat buah mudah dibuka, keadaan daging buah halus tidak berserat dan memiliki rasa daging buah manis asam. Kadar gula rata-rata 17,75° brix," ujar Agus Suherlan menambahkan.

Sentra produksi manggis di Kabupaten Purwakarta selain di Kecamatan Wanayasa terdapat juga di Kecamatan Kiarapedes, Kecamatan Bojong, Kecamatan Darangdan dan Kecamatan Pondoksalam. Luas areal pertanaman manggis di Kabupaten Purwakarta sebesar 1.540,4 hektare dengan jumlah populasi sekitar 154.043 pohon.

Sebelum pengetatan ketentuan SPS dalam rangka ekspor, biasanya petani menjual manggis nya ke pengumpul dan pedagang keliling. Pada saat ini, kelompok tani sudah mulai bermitra dengan eksportir/packing house untuk memasarkan buah manggis berkualitas untuk ekspor, sedangkan yang tidak masuk kualitas ekspor dipasarkan ke Pasar Induk Cikopo, Purwakarta ujar Agus Suherlan.

Lebih lanjut Agus Suherlan menyampaikan, "Saat ini kami sedang gencar-gencarnya melakukan sosialisasi kepada kelompok tani, pengumpul dan pengusaha manggis dalam rangka mendukung pemerintah untuk meningkatkan ekspor manggis. Kami fokus melakukan pembinaan budidaya dan pasca panen manggis melalui sistem jaminan mutu produk mulai dari SOP (Standard Operational Procedure), GAP (Good Agricultural Practices), GHP (Good Handling Practices), pengendalian hama terpadu, registrasi kebun, registrasi rumah kemas (packing house) dan sertifikasi keamanan pangan segar."

Upaya ini, jelas Agus, tidak lain dilakukan agar manggis yang dihasilkan memiliki kualitas yang sesuai dengan permintaan pasar ekspor dan memenuhi ketentuan Sanitary and Phytosanitary (SPS) negara tujuan ekspor. 

Purwakarta memiliki tiga packing house dan satu keuntungan keberadaan packing house terebut adalah petani manggis di Purwakarta bisa mengekspor manggis langsung ke Tiongkok.

Di lain pihak, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, Yasid Taufik sangat mengapresiasi atas penyelenggaraan festival manggis ini dan merasa sangat senang melihat antusiasme masyarakat Kabupaten Purwakarta dalam mengikuti festval manggis.

"Mudah-mudahan hal ini bisa dijadikan sebagai pertanda baik dalam rangka mengenalkan buah-buahan Indonesia serta dapat meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap buah nasional Indonesia," jelas Yasid.

Melihat banyaknya manggis asal Kabupaten Purwakarta dan kemanfaatan lain dalam bentuk olahan berbahan dasar manggis, Yasid Taufik sangat mendukung untuk senantiasa menjaga kelestarian dan pengembangan manggis di Kabupaten Purwakarta yang pada gilirannya dapat meningkatkan perekonomian daerah khususnya meningkatkan kesejahteraan petani manggis.

Yasid Tauifk mengatakan Kementerian Pertanian berkomitmen untuk mendukung pengembangan budidaya manggis. Pasalnya, manggis Indonesia memiliki kualitas yang sangat luar biasa. Buktinya, manggis asal Indonesia telah menembus banyak negara seperti pasar Hongkong, Malaysia, Thailand, China, Taiwan, Singapura, Selandia Baru, dan negara-negara di Timur Tengah.

"Untuk mempermudah izin ekspor, Kementan telah menerapkan sistem OSS (Online Single Submission). Regulasi direvisi, di antaranya Permentan 29 tahun 2018. Semula mengurus izin ekspor tanaman hias dan benih hortikultura butuh waktu 8 hari sekarang menjadi 3 jam untuk dokumen yang sudah clear and clean, sebutnya.

Yasid Taufik mengharapkan agar pertanaman dan penanganan pascapanen manggis di Kabupaten Purwakarta tetap mengacu kepada kaidah GAP/SOP sehingga bisa mneghasilkan buah bemutu dan berdaya saing sesuai dengan persyaratan negara tujuan ekspor.(p/eg)